Jumat, 11 Januari 2008

Sehari Hanya Cukup Untuk Beli Bohlam

Saat acara reorganisasi pengurus paguyuban Waras Santoso, yaitu paguyuban operator dan crew angkudes jurusan Karanganyar-Kaleng, di desa Bumirejo kec Puring kebumen, sebelum dimulai sempat terjadi perbincangan ringan dengan peserta rapat.
Dari penuturan Sudarman, ketua paguban yang lama, setoran satu hari angkudes di jalur tersebut antara Rp 20,000 hingga Rp 35,000 perhari. Karena dengan jarak yang hanya kurang lebih 17 km, dilayani oleh 12 angkudes, dan ada satu lagi yang belum bertrayek, jadi total ada 13 unit, sehingga yang sering terjadi dalam satu hari hanya kebagian satu kali pulang pergi. Para pengemudi di jalur tersebut, tidak berani berspekulasi, sehingga semuanya harus ngetem, dan setelah terisi penuh baru berani berjalan.

Dapat kita bayangkan 20,000 rupiah satu hari, atau hanya 500,000 rupiah satu bulan untuk 25 hari beroperasi. Angka ini masih dibawah UMK yang ditetapka Pemerintah Propinsi Jawa Tengah untuk Kabupaten Kebumen 507,000 rupiah tahun 2007 dan sebesar 550,000 tahun 2008. Kalau dihitung untuk membeli ban, oli, pajak, biaya uji kendaraan, dan lain-lainnya berapa yang bisa masih tersisa ? Jadi lanjut Sudarman, kalau kebetulan ada bohlam lampu depan yang putus, maka pengemudi hanya setor berupa nota pembelian bohlam.
Dan saat tanya jawab antara saya dengan anggota lainya, ada yang menyakan, pak boleh nggak kalau terlambat mengurus perpanjangan trayek, dan apa sangsinya.
Saat saya tanya kenapa harus terlambat, kan peranjangan trayek terjadi lima tahun sekali, apa tidak bisa dipersiapkan sebelumnya ?
Rupanya mereka takut tidak dapat mengumpulkan uang 250,000 sebagai biaya perpanjangan trayek angkudesnya. Hal ini saya sampaikan kepada bapak Guritno saat ada kesempatan berkunjung ke kantor saya, saya sampaikan agar diteruskan kepada jajaran yang lebih tinggi di PT Jasa Raharja (Persero) Jawa Tengah, jangan hanya melihat 1000 rupiahnya, memang kecil, tetapi kenyataannya sudah tidak ada lagi sisa uang yang bisa dialokasikan dari pendapatan yang hanya sekitar 20,000 rupiah sehari, yang juga menjadi sumber nafkah bagi pemiliknya.

Tidak ada komentar: